Kebanyakan
kita berdemo untuk satu tujuan.. Yaitu, menegakkan keadilan,
menghilangkan penindasan atau menyuarakan kebenaran yang selama ini
barangkali terkungkung oleh kesemenaan kekuasaan..
Sayangnya,
seringkali demo diplesetkan oleh sebahagian pihak untuk menjadi
kepentingannya belaka dan sama sekali tidak berhubungan dengan orang
banyak.. Ini yang disebut Demo Salah Kaprah. Demo yang tidak focus
dengan keadaan yang sebenarnya…
Lantas.., bila sudah terjadi Demo
Salah Kaprah, siapa yang akan bertanggung jawab ? Sudah pasti para
perserta demo itu sendiri.. Lalu si penggerak..? Si pencetus demo itu
sendiri..? Alih-alih mau bertanggung jawab.. Yang ada malah buang badan
dan memasang wajah innocent (tidak bersalah) dan akhirnya muncul
berlaga sebagai Hero dengan ikut menyudutkan perserta demonya sendiri.
Miris sekali….
PIKIR DAHULU SEBELUM BERTINDAK..
Merenung
sebelum bertindak, sejatinya merupakan langkah awal untuk dapat
menentukan dan mengetahui apakah sesuatu yang akan kita lakukan bisa
terwujud dalam suatu realitas kenyataan seperti yang dikehendaki..
Apa
sebenarnya manfaat demo ? Apakah hasilnya sesuai dengan yang kita
impikan ? Lalu, bayangkan kerugian fisik dan non fisik yang ditimbulkan
oleh demo dan ini semua akhirnya akan menyengsarakan diri kita
sendiri...
1. KERUGIAN. Sudah pasti demo dengan jumlah
perserta sedikit, apalagi dengan jumlah perserta demo yang besar akan
mengakibatkan kemacetan jalan. Semakin macet, semakin banyak BBM
BERSUBSIDI yang terbuang percuma. Uang rakyat yang berupa subsidi BBM
sudah terpangkas dalam jumlah besar. Bayangkan bila 1 mobil = Rp
20.000/hari. 1x demo ada sekitar 500 mobil/motor yang terjebak kemacetan
= Rp 20.000 x 500 x 20 (hari). Berapa besar kerugian kita…?! Rp
20.000.000.- (Perkiraan ini saya petik dari media yang mengkalkulasikan
kerugian akibat demo).
Belum lagi terhentinya aktivitas
orang-orang akibat demo tersebut.. Secara tidak langsung, kita bukan
hanya menyengsarakan diri sendiri tapi juga orang banyak, masyarakat
umum yang sama sakali tidak tahu menahu..
2. DEMO ANARKI. Biaya
perbaikannya siapa yang menanggung ? Pemerintah ? Bukan..!!! Semua ini
yang menanggung adalah kita sendiri.. Tragis sekali bila kita harus ikut
menanggung biaya kerusakan yang dilakukan oleh orang lain (atas dasar
solidaritas katanya). Belum lagi adanya PHK akibat morotnya keuangan
kantor untuk perbaikan disana sini akibat demo anarki. Pikirkan bila
yang terkena PHK adalah masyarakat sipil yang tidak bersalah..
3. DIPANGGIL MENJADI SAKSI. Tidak
perlu saya jelaskan disini bila diantara kita yang ikut dalam Demo
Salah Kaprah, demo yang tidak berfocus dalam keadaan yang sebenarnya
harus rela meluangkan waktu, mengeluarkan biaya BBM atau ongkos angkot
untuk dipanggil menjadi saksi. Yeahhh…, semoga saja tidak ditetapkan
menjadi tersangka bila si pencetus demo cuci tangan.
***
Silahkan
bila Anda ingin berdemo.. Tapi lakukan karma memang Anda yakini
kebenarannya.. Lakukan bila memang bermamfaat bagi kesejahteraan orang
banyak.. Lakukan dengan tertib untuk menghindari jeratan hukum. Dan
lakukan bila memang memiliki tujuan yang pasti. Yaitu, menegakkan
keadilan, menghilangkan penindasan atau menyuarakan kebenaran yang
selama ini barangkali terkungkung oleh kesemenaan kekuasaan..
***
Namun
tidak selamanya demo itu merugikan.. Banyak sebenarnya demo yang
menguntungkan bagi si pendemo itu sendiri maupun seputar areal
lingkupannya…
DEMO MASAK..
Positive Side :
1. Berpahala memasak untuk orang banyak.
2. Berbagi resep rahasia.
3. Nambah ilmu kuliner.
4. Nambah temen.
DEMO SENAM…
Hohoho…
Tidak diragukan lagi besar mamfaatnya…. Selain menambah kebugaran
tubuh, juga membuang stress melihat pemandangan indah disekitar kita…