Kalimah yang selalu kita ucapkan bila mendengar berita kembalinya
seseorang kepada Sang Khalik, yang bermakna "Semua yang berasal dari
ALLAH akan kembali kepada ALLAH”… Kullu Nafsin Dzaikatul Maut "Setiap
yang bernyawa pasti akan merasakan mati”. Setiap mahkluk hidup memiliki
dua unsur, JASAD dan RUH. Yang merasakan mati adalah RUH dan yang mati
adalah JASAD.
Namun perlu rasanya saya perjelas dalam artikel ini
tentang makna sebenarnya dari kalimah Istirja tersebut agar tidak ada
kerancuan bagi yang mengucapkannya. Sebelumnya saya haturkan maaf bila
dalam artikel saya ini terdapat kekeliruan penulisan maupun penafsiran..
Dan mohon ampun hanya kepada ALLAH.., Astaghfirullah…. Astaghfirullah…
Astaghfirulah…
Kalimah Istirja (Innalillahi Wa Innailaihi
Roji’un), tidak hanya diucapkan pada saat kita mendengar berpulangnya
seseorang kepada ALLAH SWT. Namun pada saat ketika mendengar seseorang
mendapat cobaan dan musibah, baik musibah kehilangan, kelaparan,
kebakaran, kalimah tersebutpun wajib kita ucapkan dengan maksud, untuk
mengingatkan kepada sesama (termasuk kepada diri kita sendiri) bahwa
semua yang kita miliki hanyalah titipan dariNYA. Kapan dan dimana saja
ALLAH bisa mengambilnya. Dan pada saat waktu itu tiba, dibutuhkan sikap
sabar, Ridho dan sifat Iklhas bagi mereka yang tertimpa musibah.
Dalam
menapaki kehidupan dunia yang fana ini, manusia senantiasa dihadapkan
pada dua keadaan, yaitu keadaan SUKA maupun keadaan DUKA. Perubahan
keadaan itu bisa terjadi kapan saja sesuai dengan kehendak ALLAH SWT.
Tidak dipungkiri, musibah dan bencana akan selalu menyisakan kesedihan
dan kepedihan. Kehilangan seseorang yang kita cintai, harta bunda musnah
tak bersisa maupun tertundanya agenda yang jauh-jauh hari telah kita
rencanakan. Namun hendaknya sebagai orang yang ber Iman, kita semua bisa
berpikir lurus dalam menyikapi perubahan situasi dan kondisi dalam
hidup ini sebagai isyarat bahwa kita meyakini ke Agungan dan ke Kuasaan
ALLAH SWT dan menerima dengan Ihklas setiap apa yang dikehendakiNYA..
Bahwa Ia Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hambaNYA.
Rasulullah SAW, menjelaskan bahwa orang yang mengucapkan Istirja tersebut dan bersabar saat tertimpa musibah akan mendapatkan.. * Berkah, Rahmat dan petunjuk dari ALLAH SWT * Pahala dalam musibah * Pengganti yang lebih baik * Rumah di surga Wallahu ‘alam…
❋❋❋❋❋ ❋❋❋❋❋ ❋❋❋❋❋
PS : Menterjemahkan
bahasa Ayat-ayat Al- Qur’an, tidaklah cukup dengan pembahasan Harfiah
saja. Begitu juga dengan pendefinisiannya. Akan ada perbedaan pendapat
antar ahlinya. Namun pada akhirnya, semuanya berpulang kepada diri kita
masing-masing untuk memaknainya.
Tepat pada hari ini, sekitar
pukul 09.00 pagi, telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Abdul Gani.
Almarhum adalah supir pribadi dari Almarhum Ayah saya yang telah
mengabdi sebelum Ayah menikah dengan Ibu.