Dua karakter yang berbeda atau sering juga disebut Pemecahan
Kepribadian (alter ego), merupakan suatu keadaan dimana kepribadian
INDIVIDU terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain.. Kepribadian
itu biasanya merupakan expresi dari kepribadian utama yang muncul karena
PRIBADI UTAMA tidak dapat mewujudkan hal yang sebenarnya ingin
dilakukannya.. DUA PRIBADI yang berada
dalam satu tubuh ini sangat bertolak belakang sifat dan sikapnya.. Dan
kebanyakan tidak disadari oleh si penderitanya... Namun bagaimana bila
ALTER EGO itu disadari sepenuhnya oleh si penderita..? Yang dilakukan
oleh karna tuntutan.. Tuntutan dalam pekerjaan misalnya.... ALTER EGO
bisa dikatakan berbahaya bila sudah menjurus ke "salah pemahaman"
orang-orang disekitarnya.. Seseorang penderita Alter Ego bila melakukan
suatu keburukan maupun kebaikan akan mengakibatkan pro-kontra dalam
kehidupan sosialnya... Sebagai contoh, seorang Alter Ego ketika
melakukan keburukan akan mengundang persepsi yg beragam dari orang-orang
yang merasa mengenalnya.. Begitu juga bila dia melakukan sebaliknya...
Ini adalah sudut pandang dari Alter Ego yang sama sekali tidak disadari
oleh penderitanya... Dan si penderitapun sama sekali tidak bisa
memberikan argument atas judge orang-orang kepadanya... Namun
bila berbicara mengenai Alter Ego yang sepenuhnya disadari oleh si
penderita, kemungkinan besar dia dapat mengajukan argument mengenai dua
pribadi yang dia perankan sekaligus dalam kehidupannya sehari-hari..
Alter Ego dalam konteks ini biasanya hanya merubah sikap tapi tidak
merubah sifat.. Apakah orang-orang seperti itu merasa lelah... Jawabannya, SANGAT MERASA LELAH.. Sebagai
contoh, seseorang yang sebenarnya memiliki pribadi yang blak blakkan
harus bisa mengontrol (bahkan terkadang harus menghilangkan) pribadinya
tersebut saat berada dalam suatu komunitas yang menuntutnya harus
bersikap bertolak belakang dengan pribadinya yang sesungguhnya... Biasanya
orang-orang seperti ini memainkan dua peran sekaligus dalam satu hari..
Gaya berbicara, berpakaian, body language akan bertolak belakang pada
saat ia berada dalam komunitas bekerja dengan pada saat ia berada dalam
komunitas pergaulannya.. Terkadang persepsi dari
orang-orang disekitar yang sudah pernah melihat seseorang dengan Alter
Ego Tuntutan terkesan tidak beralasan.. Acap sekali malah menuduhkan
seseorang dengan Alter Ego Tuntutan itu sebagai seorang yang munafik... Padahal,
sesungguhnya seorang Alter Ego Tuntutan pasti mempunyai alasan kuat dan
bisa mengajukan argumet bila saja masyarakat mau menanyakan langsung
kepadanya.. Istilah "Don't judge a book by its
cover" sudah sering kita dengar.. Dan sebenarnya kata-kata tersebut
memiliki banyak makna.. Namun manusia lebih suka menyimpulkan sendiri
apa yang dilihatnya tampa didasari bukti otentik... Penjelasan
terakhir, bagaimana bila seseorang yang katakan saja harus mengenakan
pakaian tertutup saat ia berada dalam komunitas bekerja.. Apakah itu
juga berarti ia harus mengenakan style yang sama saat berada dalam
komunitas pergaulan..? Katakan saja, pergaulan yang berhubungan dengan
olah raga misalnya.... Jawabannya, tentu tidak........
Selama apa yang ia kenakan tidak menganggu orang-orang disekitarnya dan
nyaman ia kenakan saat melakukan hobbynya... Intinya, hanya
TUHAN yang berhak menilai kita hambaNYA.. Bukan kita sesama makhluk
yang masih punya cela.. Tidak ada salahnya untuk saling menasehati
sesama Human Being.. Sesama makhluk yang bermasyarakat.. Namun sangat
disayangkan bila langsung menjudge seseorang dengan Alter Ego Tuntutan
sebagai seorang yang munafik..
|